Sejak tahun 2017 silam, STIKES Halmahera yang kampusnya berada di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara (Malut) itu,telah mengumumkan hasil penelitian tentang khasit buah Galoba atau Galobe (sebutan warga lokal) sebagai penawar HIV/AIDS.
Institusi ini berhasil menemukan anti virus HIV /AIDS dari tanaman herbal Galoba yang oleh masyarakat Halmahera, disebut sebagai buah tuis (buah Goloba).
Seperti dikutip dari portal inewscrime.com, Ketua STIKES Halmahera, DR. Dr Arend Laurence Mapanawang Sp PD finasim, mengatakan, peneliti STIKES Halmahera telah masuk kelas dunia.
Menurut Mapanawang, hasil penelitian ini cukup menarik, karena di Indonesia sendiri untuk penelitian kurang di perhatikan, namun lewat hasil riset kearifan lokal Halmhera melalui Progaram Studi (Prodi) Farmasi STIKES Halmahera telah mengembangkan 30- an bahan lokal. Dan, dari beberapa laboratorium hasil kerjasama telah membuahkan hasil.
“Buah golobe Halmahera yang tahapan awal menemukan antioksidant terbaik buah- buahan saat ini dengan 6,5 ng/ml,” ujar Mapanawang saat itu.
Lebih jauh Mapanawang menjelaskan, hasil temuan itu juga telah diteliti di Laboratorium Kimia LIPI yang mengidentifikasi senyawa akctivitas anti vancer payudara. Selain itu, Laboratorium Primata IPB berhasil menemukan senyawa yang punya keunggulan dibandingkan dengan salah satu obat HIV/ AIDS dan Hepatitis. “Saat ini menunggu hasil. Lanjutan baik invitro maupun invivo uji pada hewan maupun pada manusia,” jelas Mapanawang kala itu.
Galoba adalah salah satu buah khas Maluku...Tanaman ini dipercaya hanya ada dan hidup di hutan Maluku.Buah berukuran kecil itu bentuknya seperti jantung pisang dan Isinya berwarna hitam bercampur putih.Menurut beberapa orang yang pernah mengkonsumsi tanaman ini,,memang nyata sekali khasiatnya untuk menghilangkan rasa capek,letih,linu,mengobati kolesterol,menurunkan tekanan darah tinggi dan membuat badan menjadi sehat bugar karena kandungan vitamin c.
Buah goloba ini bisa di konsumsi secara langsung dengan memakan buahnya ataupun dengan di jadikan menjadi berbagai olahan lain nya seperti sirup dan lain lain.
Mungkin untuk penderita hiv/aids tidak ada salahnya juga untuk mencoba mengkonsumsi secara rutin tanaman ini.Meskipun ada juga yang mengatakan,,kalau tanaman ini masih harus di campur dengan daun dari tanaman yang ada di sulawesi....Tapi menurut saya pribadi tidak demikian!